Cara Melakukan CPR yang Benar 

Cardiopulmonary resuscitation (CPR) adalah prosedur darurat langsung yang digunakan untuk membuat seseorang yang mengalami henti jantung bisa mulai bernapas dan jantungnya berdetak kembali. Serangan jantung atau keadaan hampir tenggelam adalah dua hal umum yang dapat menyebabkan henti jantung. 

CPR meliputi kompresi dada dari tangan ke tangan dan dalam beberapa kasus, bantuan pernapasan juga diperlukan. Jika automated external defibrillator (AED) ada di dekatnya, itu juga dapat digunakan untuk membuat jantung berdetak kembali. Langkah-langkah ini dapat menjaga aliran darah ke otak sampai pertolongan datang dari rumah sakit. 

 

Dalam Artikel ini kami akan membahas:

1. Kapan memberikan CPR

2. Cara Melakukan CPR yang benar

 

Kapan harus memberikan CPR 

Ketika seseorang mengalami serangan jantung, resusitasi kardiopulmoner (CPR) dilakukan pada mereka. Inilah saat jantung berhenti berdetak, menyebabkan orang tersebut jatuh, kehilangan kesadaran, dan berhenti bernapas. 

Dengan menekan dada dari luar, Anda dapat memompa jantung dengan tangan dan menjaga agar darah tetap mengalir sampai bantuan datang. CPR dapat dilakukan pada siapa saja, tidak peduli berapa pun usianya.

Ada empat tanda henti jantung ketika seseorang memerlukan CPR yaitu:

1.     Seseorang telah pingsan.

2.     Orang itu tidak menjawab/responsif.

3.     Tidak ada lagi pernafasan.

4.     Tidak ada detak jantung.

CPR dapat menggandakan atau melipatgandakan peluang seseorang untuk bertahan hidup jika mereka mengalami serangan jantung. Jika Anda pernah belajar cpr training, Anda dapat memberikan napas buatan bersamaan dengan CPR. Jika Anda belum pernah belajar cpr training atau tidak yakin dengan keahlian Anda, Anda harus menggunakan CPR hanya dengan tangan.

Cara Melakukan CPR yang benar

D -Danger

Langkah pertama adalah memastikan area tersebut aman dari bahaya. Ini penting untuk demi keselamatan Anda dan keselamatan korban. Jika area tersebut tidak aman, hubungi bantuan profesional dan tunggu bantuan.

R - Response

Selanjutnya, panggil atau menepuk korban dan jika mereka tidak ada respon, itu tandanya korban butuh bantuan. 

S - Send For Help

Jika korban tersebut tidak responsif dan tidak bernapas dengan normal. Segera hubungi bantuan darurat dengan menghubungi nomor darurat, rumah sakit terdekat atau meminta orang terdekat untuk bantuan.

A - Airway

Kemudian Anda harus membuka mulut korban tersebut untuk periksa apakah ada benda asing didalam mulut. Jika ada, keluarkanlah beda asing tersebut karena ini memblokir jalur pernafasan. Jika tidak ada maka Anda perlu memiringkan kepala korban tersebut ke belakang dan angkat dagunya untuk membuka jalan napasnya. Ini membantu memastikan bahwa saluran pernapasan mereka tidak terhalang.

B - Breathing

Langkah selanjutnya adalah periksa apakah korban tersebut bernapas dengan normal. Lihat, dengar, dan rasakan pernapasannya. Perhatikan gerakan dada dan dengarkan suara napas. Jika mereka tidak bernapas, Anda perlu memulai CPR dan pastikan sudah menelfon bantuan darurat. 

C- CPR

Lakukan cpr dengan cara letakkan satu tangan di tengah dada korban dan letakkan tangan lainnya di atas seperti mengunci jari. Dengan menggunakan berat badan Anda, dorong dengan tumit tangan Anda. Anda perlu mendorong cukup keras untuk mengompres dada hingga kedalaman sekitar 2 inci. Anda harus menjaga lengan Anda tetap lurus dan terus mengompres dengan kecepatan 100 hingga 120 denyut per menit. 

D - Defibrillate

Jika Anda menemukan defibrillator eksternal otomatis (AED) di sekitar Anda, gunakanlah sesegera mungkin. Ikuti petunjuk AED untuk memasang bantalan dan berikan kejut jika disarankan. Lanjutkan CPR segera setelah kejut, jika perlu.

 

Nah, ini dia cara melakukan cpr yang benar. Perlu diingat bahwa Anda pernah mendapatkan CPR training sebelum Anda melakukan CPR. Jangan lakukan CPR jika Anda tidak tahu caranya karena bisa mencederai korban menjadi lebih parah.