Kenali 3 Fase Program Rehabilitasi Jantung di Indonesia

Kenali 3 Fase Program Rehabilitasi Jantung di Indonesia

Serangan jantung adalah salah satu penyakit yang sering terjadi dan paling mematikan di Indonesia. Ada banyak kasus kematian akibat serangan jantung setiap tahunnya. Namun selain kematian, ada juga kasus sembuh. Bagi mereka yang sembuh, mereka bisa mengikuti program rehabilitasi jantung. 

 

Apa itu program rehabilitasi jantung? 

Dikutip dari halaman artikel situs Kemenkes, Rehabilitasi jantung adalah program khusus yang dibuat untuk para pasien dengan metode rawat jalan. Ada beberapa metode latihan dan edukasi yang terdapat di dalamnya. Program khusus ini dibuat untuk meningkatkan kesehatan jantung Anda terutama setelah mengalami serangan jantung, maupun setelah menjalani tindakan intervensi atau operasi jantung. 

Fungsinya mengikuti program ini adalah untuk membantu proses pemulihan dan mencegah terjadinya komplikasi.  

 

3 Fase Rehabilitasi Jantung 

Program rehabilitasi jantung terdiri dari 3 fase, yang dikenal sebagai fase I, fase II, dan fase III. Berikut ini penjelasan selengkapnya. 

 

Fase I: Tahap Awal 

Tahap awal atau fase I program rehabilitasi jantung dilakukan ketika pasien masih dirawat di rumah sakit setelah menjalani operasi atau intervensi jantung. Tujuan dari tahap ini adalah membantu pasien memulihkan kondisi fisik dan emosionalnya setelah operasi.  

Fase I biasanya dilakukan selama 3-5 hari di rumah sakit. Pada fase I, pasien akan ditempatkan di ruangan khusus yang dilengkapi dengan peralatan medis untuk memantau kondisi jantung dan tekanan darahnya.  

Selain itu, pasien juga akan diberikan pendidikan dan pelatihan untuk memperbaiki gaya hidup yang sehat, termasuk tentang diet, latihan fisik ringan, dan manajemen stres. Pasien juga akan diawasi oleh tim medis, seperti dokter, perawat, dan terapis fisik. 

Tujuan Fase I 

Fase I program ini bertujuan untuk: 

  • Mempercepat pemulihan pasien setelah operasi atau intervensi jantung 

  • Mengurangi komplikasi pasca operasi atau intervensi jantung 

  • Meningkatkan pemahaman pasien tentang kondisi kesehatannya 

  • Meningkatkan keterampilan pasien dalam mengelola faktor risiko penyakit jantung. 

Kegiatan yang Bisa Dilakukan 

Beberapa kegiatan yang dilakukan pada program fase I antara lain: 

  • Pemeriksaan fisik dan tes jantung 

  • Latihan pernapasan dan pergerakan 

  • Pemantauan tekanan darah dan denyut jantung 

 

Fase II: Tahap Lanjutan 

Tahap lanjutan atau fase II program rehabilitasi jantung dilakukan setelah pasien pulang dari rumah sakit. Tahap ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot jantung, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mengurangi faktor risiko penyakit jantung.  

Fase II biasanya dilakukan selama 3-6 bulan, tergantung pada kebutuhan pasien. Pada fase II, pasien akan melakukan latihan fisik yang lebih intensif dan teratur di bawah pengawasan terapis fisik. Latihan fisik tersebut bisa dilakukan di rumah atau di pusat rehabilitasi jantung. Selain itu, pasien juga akan diberikan pendidikan tentang manajemen stres, diet sehat, dan keterampilan hidup sehat. 

Tujuan Fase II 

Fase II program ini bertujuan untuk: 

  • Meningkatkan kekuatan otot jantung dan daya tahan tubuh 

  • Meningkatkan kualitas hidup pasien setelah operasi atau intervensi jantung 

  • Mengurangi faktor risiko penyakit jantung 

  • Meningkatkan keterampilan pasien dalam mengelola faktor risiko penyakit jantung. 

Kegiatan yang Bisa Dilakukan: 

Hampir sama seperti fase I, beberapa kegiatan yang dilakukan pada fase II antara lain: 

  • Latihan fisik teratur yang terdiri dari latihan kardiovaskular dan latihan kekuatan otot 

  • Pendidikan dan pelatihan tentang manajemen stres, diet sehat, dan keterampilan hidup sehat 

  • Pemantauan tekanan darah dan denyut jantung 

  • Konsultasi dengan dokter, perawat, dan terapis fisik. 

Fase III: Tahap Pemeliharaan 

Tahap pemeliharaan atau fase III program rehabilitasi jantung dilakukan setelah pasien selesai menjalani fase II. Tujuan dari tahap ini adalah menjaga kondisi kesehatan pasien dan mencegah terjadinya komplikasi jantung di masa depan. Fase III pada umumnya tidak memiliki batas waktu dan bisa dilakukan seumur hidup. 

Pada fase III ini, pasien akan mengikuti program latihan fisik yang teratur dan terus-menerus. Pasien juga akan terus mendapatkan pendidikan tentang manajemen stres, diet sehat, dan keterampilan hidup sehat. Selain itu, pasien akan diawasi oleh tim medis untuk memantau kondisi kesehatannya. 

 

Tujuan Fase III 

Fase III program rehabilitasi jantung bertujuan untuk: 

  • Menjaga kondisi kesehatan pasien dan mencegah terjadinya komplikasi jantung di masa depan 

  • Meningkatkan kualitas hidup pasien secara berkelanjutan 

  • Meningkatkan keterampilan pasien dalam mengelola faktor risiko penyakit jantung. 

Kegiatan yang dilakukan pada Fase III 

Karena sifatnya adalah untuk menjaga atau pemeliharaan, beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini hampir sama dengan pada fase I dan II, yaitu: 

  • Latihan fisik teratur yang terdiri dari latihan kardiovaskular dan latihan kekuatan otot 

  • Pendidikan dan pelatihan tentang manajemen stres, diet sehat, dan keterampilan hidup sehat 

  • Pemantauan tekanan darah dan denyut jantung 

  • Konsultasi dengan dokter, perawat, dan terapis fisik. 

 

Nah, sekarang sudah tahu kan apa saja fase dalam program rehabilitasi jantung? Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari program ini, Anda perlu menjalani program secara teratur dan konsisten di bawah pengawasan tim medis yang berpengalaman. Dengan demikian, diharapkan Anda dapat memulihkan kondisi kesehatan jantung dengan optimal, serta mengurangi risiko terjadinya komplikasi jantung di masa depan.