Mengenal Jenis-Jenis Defibrillator Beserta Fungsinya

Mengenal Jenis-Jenis Defibrillator Beserta Fungsinya

Secara umum, defibrillator ini dirancang dengan kemampuan khusus yang dapat menganalisa irama jantung seseorang. Walaupun begitu, tapi ada pula defibrillator yang didesain untuk dipakai para tenaga medis dengan analisa manual. Nah, agar kita bisa mengenal secara lebih detail mengenai beberapa macam alat yang satu ini, yuk simak penjelasannya di bawah. 

 

Jenis-jenis Defibrillator 

Berikut ini adalah beberapa jenis defibrillator yang perlu dipahami, antara lain: 

  1. Defibrillator Eksternal Manual

    Jika berdasarkan proses pemberian kejutannya, maka defibrillator dibagi menjadi dua jenis, yakni eksternal dan juga internal. Saat ini, kita akan membahas tentang defibrillator eksternal. Umumnya, defibrillator eksternal manual akan digunakan oleh tenaga medis yang sudah ahli dan terlatih.
    Hal tersebut dikarenakan proses analisa irama jantung akan dilakukan secara manual menggunakan grafik EKG. Jadi pastinya harus dilakukan oleh tenaga yang sudah terlatih dalam memahami kondisi irama jantung yang sudah mengancam jiwa.
    Mengapa dikatakan eksternal? Karena kejutan listrik tersebut akan diberikan dari luar jantung, yakni melalui elektroda yang ditempelkan di dada pasien. Jenis defibrillator ini biasanya sudah dilengkapi dengan monitor EKG. Walaupun begitu, ada pula yang tanpa monitor EKG, misalnya saja defibrillator mindray D3.

  2. Automatic External Defibrillator atau AED

    Jenis defibrillator yang satu ini hampir sama dengan jenis yang pertama. Yakni sama-sama eksternal, tapi untuk jenis yang satu ini bersifat otomatis. Dimana alat ini biasanya disebut dengan AED. AED ini memang dirancang khusus agar bisa digunakan dengan mudah. Hal itu bertujuan supaya bisa digunakan oleh siapa saja. Salah satunya yaitu dengan sistem analisa irama jantung secara otomatis.

    Alat yang satu ini sangat mudah untuk kita temui di tempat umum, khususnya di Eropa. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pelayanan keselamatan untuk masyarakat umum saat ada salah satu orang yang mengalami serangan jantung secara mendadak. Dengan demikian, penanganan akan lebih cepat dan bisa terselamatkan.

    Biasanya, AED sudah dilengkapi dengan panduan protokol bersuara. Begitu juga untuk menghidupkannya, Anda akan dipandu langkah-langkahnya sampai apa yang harus dilakukan ketika menolong seseorang yang serangan jantung.

    Analisa irama jantung akan dilakukan secara otomatis. Lalu kejutan juga akan diberikan secara otomatis saat terdeteksi adanya irama jantung yang mengancam nyawa seperti misalnya fibrilasi ventrikel. 

  3. Defibrillator Implan

    Defibrillator implan adalah salah satu jenis defibrillator otomatis yang cara menggunakannya yaitu dengan tanam di tubuh melalui proses operasi. Alat yang satu ini akan bekerja secara terus-menerus untuk menganalisa irama jantung penggunanya. Saat alat mendeteksi adanya irama jantung yang bisa mengancam nyawa seseorang, maka defibrillator ini akan memberikan kejutan secara otomatis.

    Demikian penjelasan mengenai apa itu defibrillator dan jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat.