Defibrillator: Definisi, Fungsi Dan Cara Menggunakannya

Defibrillator: Definisi, Fungsi Dan Cara Menggunakannya

Apakah Anda pernah dengar tentang alat defibrillator atau dalam bahasa Indonesia defibrilator? Alat ini digunakan untuk menyelamatkan nyawa saat ada korban kecelakaan atau saat kondisi medis darurat. Bagi Anda yang ingin ketahui lebih banyak soal alat penyelamat jiwa ini, pastikan baca dulu penjelasannya pada artikel berikut! 

 

Pengertian Defibrillator 

Defibrilator dapat diartikan sebagai alat yang di desain memberikan kejutan listrik pada otot di area Jantung. Shock listrik yang diberikan akan stimulasi detak jantung bergerak kembali saat berhenti atau dalam kondisi lemah. Alat ini digunakan di saat darurat saat orang tidak sadar dan tidak bernafas pada umumnya. 

Bentukan defibrilator sendiri dibagi dua. Pertama adalah defibrilator besar seperti yang digunakan di rumah sakit. Namun ada juga bentuk portabel yang lebih dikenal dengan nama AED (Automated External Defibrillator). Tipe yang umum digunakan di lapangan saat kejadian darurat terjadi adalah tipe AED ini. 

Pemadam kebakaran dan unit medis gawat darurat diharuskan memiliki perlengkapan defibrilator portable. Para first responder akan membawa model khusus profesional seperti ZOLL AED 3 BLS demi memberi menyelamatkan nyawa di situasi darurat. 

Model profesional ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan versi untuk publik-nya. Anda bisa lihat dari spec ZOLL AED Plus sebagai contoh. Model yang profesional memiliki material berkualitas tinggi untuk memastikan alat lancar digunakan di situasi ekstrem apapun. 

 

Mengakses Alat Defibrillator 

Pada umumnya, akses alat defibrilator masih terbatas di Indonesia. Hanya organisasi kemanusiaan, first responder seperti ambulans, pemadam kebakaran dan polisi saja yang sering punya. Jadi, saat butuh akses ke alat tersebut, Anda dapat hubungi mereka. 

Di beberapa tempat lain, defibrilator sudah tersedia secara internal. Contoh saja di gedung kantor, pabrik dan bahkan tempat pertambangan, defibrilator tersedia untuk memberikan pertolongan darurat. Daripada menunggu akses ke ambulans yang memakan waktu, penggunaan defibrilator di lokasi jauh lebih efisien. 

Jika Anda butuh dan mengetahui ada kantor atau gedung pemerintahan yang memiliki alat ini, tidak ada salahnya kontak mereka dulu. Apabila lokasi mereka lebih dekat dibandingkan jarak waktu ambulans datang, Anda bisa pinjam defibrilator mereka demi menyelamatkan nyawa. 

Akses lain yang bisa dilakukan adalah membelinya secara langsung. Baik individu maupun organisasi dapat beli alat ini. Hanya saja, tergantung brand dan juga versi defibrilator, ketersediaan dan kemudahan mendapatkannya bisa berbeda. 

Contoh saja AED Mindray D1 Defibrillator versi publik dan profesional bisa dibeli di distributornya secara langsung. Namun, perbedaan harga dan juga birokrasi kepemilikan akan berbeda. Karena itu, pastikan dulu cari tahu syarat dan aturan beli dari distributor sebelum memesannya. 

Langkah akses dengan membeli lebih disarankan untuk organisasi daripada individu. Contoh saja perusahaan yang memiliki pabrik, harus siap menyediakan alat ini demi keadaan daurat. Kecelakaan di pabrik berisiko kehilangan nyawa, terutama di pabrik dengan bahan kimia berbahaya. 

Daripada menunggu akses pada pihak medis terdekat, lebih baik siap dengan membeli sendiri. Taruh alat ini di tempat – tempat strategis. Nantinya saat kecelakaan serius terjadi, petugas bisa akses alat dengan cepat demi menyelamatkan nyawa korban. 

 

Hanya Boleh Digunakan Pihak yang Terlatih 

Defibrillator adalah alat yang dapat menyelamatkan jiwa. Namun, untuk dapat sukses menggunakan alat ini, penggunanya harus terlatih. Orang awam biasa tidak akan mampu menggunakan defibrilator dengan maksimal pertama Karena itulah, latihan penyelamatan seperti chest compression, CPR dan penggunaan alat ini harus disosialisasikan lebih baik. 

Bagi Anda yang ingin berlatih melakukan penyelamatan menggunakan defibrillator, di YouTube sudah banyak tutorialnya. Anda bahkan dapat mencari arahan khusus untuk model defibrilator tertentu. Contoh saja AED Phillips HS1 sudah ada video detail arahannya. 

Fokus tutorial ini adalah kecepatan penanganan dan penjelasan yang general. Jadi, siapa saja yang mengikuti arahan di video akan langsung bisa mempraktikkannya. Walaupun begitu, ada juga orang yang panik dan tidak bisa langsung belajar mengikuti video yang cepat. 

Bagi yang butuh training lebih baik, banyak organisasi menawarkan layanan latihan rescue. Ada yang berupa seminar beberapa sesi dan bahkan kelas praktek intensif untuk latihan ini. Latihan biasanya menggunakan alat sungguhan seperti AED Trainer Prestan USA. 

Jika sudah bisa, sangat disarankan Anda mengajarkan ke banyak orang lainnya. Baik dalam acara sosial atau sekedar ke sanak sudara secara non-formal. Anda bahkan bisa beli set Adult Prestan Manekin Professional CPR-AED Training Manikin jika ingin buka program pelatihan untuk orang lain. Jika terbiasa praktek lewat mengajarkan orang lain, kemampuan Anda dalam pertolongan pertama akan meningkat. 

 

Belajar Cara Menggunakan Defibrillator 

Defibrilator non AED bekerja dengan mengirimkan sengatan listrik dari alat seperti setrika yang dioperasikan pihak medis. Sedangkan untuk AED, pad sticker pada defibrilator adalah konduktor listrik dan sensor. Alat ini dapat deteksi kondisi denyut jantung dan mengirimkan shock listrik sesuai kondisi yang terdeteksi. 

Secara teknis, kedua jenis defibrilator bekerja dengan prinsip yang sama. Pemberian listrik tegangan tinggi dibiarkan melewati jantung untuk memberikan stimulus. Tegangan yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi pasien. 

Bagi Anda yang masih penasaran gambaran umum cara menggunakan defibrilator, mari bahas tahapan – tahapannya di sini. Arahan ini akan menggunakan tutorial dari AED Defibrillator HR-501 Heart Guardian, jadi belum tentu sama dengan model defibrilator lain. Namun, arahannya sudah sesuai dengan standar alat defibrilator pada umumnya! 

  • Pertama, pastikan ada orang yang melakukan CPR pada pasien saat Anda menyiapkan alat. 

  • Kedua, nyalakan alat dengan menekan tombol berwarna hijau. Alat akan menyala dan menyuarakan arahan – arahan yang harus Anda ikuti dengan benar. 

  • Langkah berikutnya dimulai dengan mengelupas sticker dari pads dan menempelkannya pada pasien. Pasang pads sticker di dada sisi kanan dan kiri sesuai gambar arahan. 

  • Setelah semua terpasang, hentikan CPR dan jangan sentuh tubuh pasien. Alat defibrilator ini akan cek detak jantung pasien secara otomatis. 

  • Bila pengecekan selesai, alat akan mengeluarkan arahan untuk langkah selanjutnya. Jika kondisi detak jantung normal, segera panggil ambulan. Namun, jika kondisi tidak normal, defibrilator akan mengarahkan Anda untuk tekan tombol aktivasi. 

  • Menekan tombol aktivasi akan memberikan shock listrik pada pasien. Setelah shock listrik selesai, lakukan CPR kembali. 

  • Ulangi proses di atas sampai pasien menunjukan tanda – tanda kehidupan. 

 

Pastikan Siap Gunakan Defibrillator Untuk Situasi Darurat 

Setiap organisasi, kantor, lembaga pemerintahan dan bahkan individu, sangat disarankan memiliki alat defibrilator. Hal ini demi memberikan pertolongan pertama yang krusial di saat darurat. Pilihan alat yang beragam membuat penyesuaian mudah dilakukan. 

Contoh saja Anda sebagia perusahaan ingin menyediakan alat darurat di kantor. Membeli AED Defibrilator 7000 M&B / AED Defibrilator 7000 yang mudah digunakan pasti lebih cocok. Sedangkan individu yang butuh defibrilator di rumah, bisa coba HeartSine AED Samaritan PAD SAM 350P Trainer yang lebih praktis dan terjangkau. 

Selama memutuskan untuk memiliki alat ini, Anda berpotensi menyelamatkan nyawa suatu saat nanti. Jadi pastikan pahami dan coba memiliki akses ke defibrillator demi persiapan keadaan darurat!