CPR vs AED: Apakah Teknik Resusitasi Perlu AED?

Dalam situasi darurat medis, khususnya saat seseorang mengalami henti jantung, pengetahuan tentang teknik resusitasi sangat krusial. Dua metode utama yang sering digunakan adalah CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) dan AED (Automated External Defibrillator). Artikel ini akan membahas perbedaan antara CPR dan AED serta kapan keduanya diperlukan dalam teknik resusitasi. Yuk, Simak lebih lanjut!
Apa itu CPR?
CPR atau Resusitasi Jantung Paru adalah teknik pertolongan pertama yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi pernapasan dan sirkulasi darah pada seseorang yang mengalami henti jantung atau henti napas. Teknik ini melibatkan kompresi dada secara berulang yang ditujukan untuk menjaga aliran darah tetap mengalir ke otak dan organ vital lainnya [1].
Apa itu AED?
AED adalah alat medis otomatis yang dirancang untuk menganalisis irama jantung seseorang yang mengalami henti jantung dan memberikan kejutan listrik (defibrilasi) jika diperlukan. Perangkat ini penting untuk meningkatkan peluang keselamatan korban henti jantung [2].
Kapan Harus Memberikan Teknik Resusitasi Menggunakan CPR & AED
Teknik resusitasi dengan CPR harus segera dilakukan ketika seseorang ditemukan tidak bernapas dan tidak memiliki denyut nadi. Jika AED tersedia, alat ini wajib digunakan sesegera mungkin setelah CPR dimulai. AED akan menganalisis kondisi jantung dan memberikan kejutan jika diperlukan.
Baca juga: Bagaimana Cara Penggunaan AED Yang Tepat
CPR vs AED
Aspek | CPR | AED |
Fungsi Utama |
Mempertahankan sirkulasi darah dan pernapasan |
Mengembalikan irama jantung yang normal dengan defibrilasi |
Pengguna |
Bisa dilakukan oleh siapa saja dengan pelatihan dasar |
Bisa digunakan oleh orang awam dengan panduan suara AED |
Kapan Digunakan |
Saat ada henti jantung atau napas |
Saat AED mendeteksi aritmia jantung yang bisa diatasi dengan kejutan listrik |
Peran dalam Resusitasi |
Menjaga aliran darah dan oksigen ke otak dan organ vital |
Memperbaiki irama jantung agar kembali normal |
Keduanya saling melengkapi dalam teknik resusitasi. CPR menjaga sirkulasi darah tetap berjalan, sementara fungsi AED saat CPR adalah untuk memberikan terapi listrik untuk mengembalikan fungsi jantung secara normal. Tanpa AED, peluang keselamaatan korban dapat jatuh sebesar 7-10% [3].
Kini Anda tau bahwa teknik resusitasi yang efektif adalah kombinasi dari CPR dan penggunaan AED. Jika Anda ingin memiliki AED untuk keperluan darurat di rumah, kantor, atau fasilitas umum, kunjungi aed.co.id. Kami menjual berbagai jenis AED lho.. Tunggu apalagi?
Referensi
- American Heart Association, What is CPR?, URL: https://cpr.heart.org/en/resources/what-is-cpr , last updated: 28/04/2025
- American red Cross, What is AED?, URL: https://www.redcross.org/take-a-class/aed/using-an-aed/what-is-aed , last updated: 28/04/2025
- Avive, Why Is rapih Defibrillation important, URL: https://www.avive.life/blog/importance-of-time-to-defibrillation, last updated: 28/04/2025