Kasus Henti Jantung Mendadak Terhadap Kesehatan Atlet

Kasus Henti Jantung Mendadak Terhadap Kesehatan Atlet

Kasus henti jantung mendadak bisa terjadi kepada siapa saja, termasuk atlet profesional. Pada umur 16, Omar Carter terdiagnosis athlete’s heart, sebuah kondisi kesehatan atlet dimana terdapat perubahan kelistrikan jantung yang disebabkan karena aktivitas olahraga berat. Untungnya, dengan pertolongan pertama yang tepat, resusitasi jantung dapat dikembalikan. Yuk, baca artikel ini untuk mengetahui ceritanya. 

 

Kasus Henti Jantung Mendadak 

Cerita Omar Carter Dengan Cadiac Arrest 

Pada tahun 2013, Omar sedang melakukan pemanasan di pagi hari. Ketika Omar sedang memberikan bola kepada salah satu timnya, Omar berhenti dan terjatuh pada lapangan. Telah diketahui bahwa Omar tidak bernafas dan mengalami henti jantung mendadak. Untungnya, masyarakat sekitar Omar mengetahui apa yang perlu di lakukan untuk memberikan BHD.  

Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah serangkaian pertolongan pertama yang dilakukan dalam situasi darurat ketika seseorang mengalami kegagalan organ vital yang dapat mengancam nyawa korban.  

 Yang pertama dilakukan oleh masyarakat umum sekitar Omar adalah memanggil nomor darurat 9-1-1. Kemudian, salah satu orang yang sudah terlatih BHD coba menyadarkan Omar dan melakukan CPR . Setelah 13 menit, perangkat AED digunakan untuk memberikan kejutan kepada Omar. Terbangun pada kasur rumah sakit, Omar  merasa beruntung dan lega 

 

Penyebab Henti Jantung Pada Seorang Atlet 

Peristiwa Omar membuat kita bertanya, “bukankah kalau berolahraga tubuh kita seharusnya menjadi lebih sehat?” Dampak henti jantung mendadak pada kesehatan atlet disebabkan karena kerja kelistrikan jantung yang tidak normal. Ketika seseorang melakukan olahraga yang diforsir, tubuh mengeluarkan cairan sehingga menyebabkan dehidrasi dan gangguan elektrolit. Baca selanjutnya disini artikel ini .   

 

Manfaat AED 

Berdasarkan penelitian oleh Indonesian Heart Association pada tahun 2015, kejadian henti jantung mencapai sekitar 300.000-350.000 kasus di Indonesia. Maka dari itu, Indonesia harus meningkatkan angka AED khususnya pada tempat umum. Manfaat AED tentu meliputi 

  1.  Meningkatkan kesiapsiagaan dalam menangani situasi henti jantung darurat 

  1. AED merupakan perangkat yang kecil, ringan, portabel dan aman digunakan untuk masyarakat umum dengan minim pelatihan BHD 

  1. Menurut OSHA, Menyediakan AED pada tempat kerja sudah terbukti telah meningkatkan keberlangsungan hidup nyawa korban sebesar 60% 

  1. Ketika henti jantung mendadak ditangani dalam waktu 5-7 menit, laju keberlangsungan hidup sangat meningkat  

  1. Menyediakan AED pada tempat kerja memberikan ketenangan terhadap pikiran pekerja 

 

Kini Anda sudah mengetahui cerita salah satu korban henti jantung. Kami harap Anda dapat menyadari pentingnya dan manfaat AED pada tempat kerja untuk meningkatkan keberlangsungan hidup korban henti jantung mendadak. Baca juga terkait: