Acara Penyerahan AED Pada Klinik PUSBEKANGAD
4 November 2025 - KAPUSBEKANGAD menyerahkan alat kesehatan swadaya berupa Automated External Defibrillator (AED) Mindray kepada Klinik PUSBEKANGAD. Penyerahan ini merupakan langkah baik untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat, terutama henti jantung mendadak yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Dengan adanya AED, setiap detik menjadi lebih berharga karena alat ini mampu meningkatkan keberlangsungan hidup korban hingga 67%.
Rangkaian Acara Penyerahan dan Pelatihan BHD

Acara penyerahan AED dihadiri oleh Irpus Brigjen TNI Benny Tampubolon, S.I.P, M.I.P., M.Han., serta para Dirbin, Irut, Pamen Ahli, Perwira, Bintara, Tamtama, dan PNS Pusbekangad.
Setelah penyerahan alat, kegiatan dilanjutkan dengan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang diberikan oleh dr. Lidia Ineria, MMRS. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan seluruh anggota Pusbekangad dan jajarannya memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar dalam menangani keadaan darurat, khususnya henti jantung dan henti napas.
Mindray AED

Mindray BeneHeart C1A adalah Automated External Defibrillator (AED) inovatif yang dipilih PUSBEKANGAD untuk meningkatkan respon darurat terhadap henti jantung mendadak di lingkungan kerja. AED ini dirancang agar mudah digunakan oleh siapa saja, baik penyelamat berpengalaman maupun orang awam, berkat fitur panduan adaptif ResQNavi™ yang memberikan instruksi animasi dan suara sesuai kebutuhan pengguna.
Cara Bantuan Hidup Dasar (BHD) Singkat
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah serangkaian tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh siapa saja untuk menyelamatkan nyawa korban sebelum bantuan medis profesional tiba. Langkah-langkah utama BHD meliputi:
- Pastikan keamanan diri, korban, dan lingkungan sekitar.
- Periksa respon korban dengan menepuk bahu dan menanyakan “Apakah Anda baik-baik saja?”
- Jika korban tidak merespons, segera minta bantuan dan hubungi layanan darurat.
- Periksa pernapasan korban selama 5-10 detik.
- Jika korban tidak bernapas atau bernapas tidak normal, lakukan Resusitasi Jantung Paru dengan laju kompresi sebesar 100-120 kompresi dada per menit.
- Jika tersedia AED, lakukan hal berikut:
- Nyalakan AED dan ikuti panduan suara
- Buka baju korban, jika badan korban basah, segera dikeringkan.
- Tempel AED pads sesuai diagram
- Pastikan tidak ada orang yang menyentuh korban
- Ikuti panduan untuk analisis denyut jantung dan pemberian kejutan listrik
- Lanjuti CPR setelah pemberian kejutan.
Kapusbekangad menyampaikan bahwa kesehatan anggota merupakan bagian penting dari kesejahteraan mereka. Diharapkan seluruh anggota Pusbekangad selalu dalam kondisi sehat dan siap menghadapi situasi darurat seperti henti jantung dan henti napas di lingkungan Pusbekangad.
Dikarenakan, hal yang menentukan keselamatan korban adalah orang pertama yang memberikan pertolongan. Pesan ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dalam memberikan bantuan cepat dan tepat saat keadaan darurat.
Penutup
AED.co.id ingin mengucapkan terima kasih kepada PUSBEKANGAD untuk menyediakan AED sebagai wujud nyata komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan seluruh anggota. Dengan kesiapan alat dan pelatihan yang memadai, PUSBEKANGAD siap menjadi garda terdepan dalam menangani keadaan darurat, serta memberikan perlindungan maksimal bagi seluruh personel dan jajarannya. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi satuan lain untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja.