Henti Jantung Mendadak: Posisi Media dan Segala Peran Pentingnya

Henti Jantung Mendadak: Posisi Media dan Segala Peran Pentingnya

Henti jantung mendadak adalah satu dari beberapa masalah kesehatan yang berbahaya. Sekali lagi, BERBAHAYA! Hal ini bukan tanpa alasan, henti jantung mendadak adalah penyakit yang menimbulkan kematian yang tidak sedikit, baik di Indonesia, maupun dunia.

Di dunia, masalah kesehatan ini telah menjadi topik pembicaraan di banyak forum, media, bahkan komunitas. Namun di Indonesia, hal yang sama, tidak benar-benar terjadi.

Indonesia termasuk negara dengan tingkat literasi yang rentah. Termasuk di antaranya adalah literasi tentang henti jantung ini.

Banyak faktor yang menjadi hal tersebut terjadi. Dan dari sekian banyak faktor, media menjadi faktor yang cukup krusial. Dan pada artikel ini, mari kita bahas: apa itu henti jantung mendadak, dan segala peran penting media.

Apa itu Henti Jantung Mendadak?

Henti jantung, atau kemudian biasa disebut dengan Sudden Cardiac Arrrest atau SCA, merupakan gangguan kesehatan yang menyerang jantung. Masalah kesehatan ini menimbulkan jantung yang berhenti berdetak. Akibatnya, korban akan mengalami kehilangan kesadaran, kemampuan bernapas yang baik, dan tentu saja, yang paling parah: KEMATIAN!

Nah, sebagai manusia normal pada umumnya, tentu, Anda tidak ingin mengalami henti jantung dan berakhir dengan kematian bukan?

Jika berbicara tentang: kenapa penyakit ini timbul, maka jawabannya, adalah karena masalah kelistrikan pada jantung. Masalah ini menyebabkan terjadinya gangguan detak jantung yang berakibat pada jantung yang berhenti tiba-tiba.

Faktor Penyebab Henti Jantung Mendadak

Tentu. Tapi sayangnya, kita tidak benar-benar tahu apa dan bagaimana SCA ini menyerang manusia. Namun demikian, berikut adalah beberapa faktor pengaruh kenapa henti jantung mendadak ini muncul:

  1. Memiliki riwayat penyakit jantung bawaan;
  2. obesitas
  3. Sleep apnea 
  4. Gaya hidup tidak sehat 

Henti Jantung Mendadak dan Peran Media

Media dalam Lingkup Luas

Media yang dimaksud di sini tentu merupakan media arus utama, media yang besar yang mana mereka menyebarkan berita, berita tersebut berdampak pada konstalasi di masyarakat. Namun demikian, bukan juga berarti bahwa media kecil tidak memiliki peran. Karena biasanya, masing-masing dari mereka, memiliki pasarnya sendiri-sendiri.

Media sebagai penyampai informasi memiliki peran vital dalam kasus ketidaktahuan masyarakat tentu henti jantung.

Jika dicermati, banyak masyarakat Indonesia tidak mengerti, bahkan tidak mendengar apa itu henti jantung mendadak. Salah satu alasan utamanya adalah karena jarangnya media arus utama mengangkat issue ini.

Henti Jantung Mendadak dan Issue dari Media

Issue yang keluar dari pemberitaan notabene memiliki peran yang sangat vital. Saat issue ini keluar, saat itu jugalah perhatian masyarakat akan tertuju padanya. Namun amat disayang, oleh media Indonesia, hal tersebut tidak benar-benar dilakukan.

Bukan hanya tidak menjelaskan tentang edukasi henti jantung, banyak dari media ini yang bahkan tidak pernah sama sekali mengangkat issue-nya.

Peran Media dan Henti Jantung Mendadak

Setelah Anda membaca sampai sejauh ini, Anda mungkin bertanya, lantas: peran yang seperti apa yang harus dilakukan media? 

Sederhana. Media dapat memiliki peran tanpa meninggalkan fungsinya sebagai penyampai informasi. Sebagai gambaran, berikut adalah beberapa opsi langkah yang bisa dilakukan media jika ingin mengambil peran dalam edukasi henti jantung mendadak.

  1. Pembuatan program tentang edukasi henti jantung dan kesehatan jantung;
  2. Melibatkan masyarakat langsung pada programnya dalam membuat acara yang berujung pada peningkatan pengetahuan masyarakat akan henti jantung;
  3. Menginformasikan berita yang berkaitan dengan henti jantung;

Nah, itulah sekiranya gambaran: peran apa yang bisa diambil media arus utama maupun independen dalam ranah edukasi henti jantung mendadak di masyarakat. Kita tentu percaya, peran media yang mayor akan memberikan dampak signifikan. Terlebih yang berkaitan dengan pengetahuan masyarakat akan masalah kesehatan ini.