Penyebab Cardiac Arrest Dan Penangananya

Penyebab Cardiac Arrest Dan Penangananya

Cardiac arrest adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan kelistrikan jantung sehingga menyebabkan detak jantung untuk berdetak tidak beraturan (aritmia). Apabila aritmia dibiarkan, jantung dapat berhenti memompa darah secara total (henti jantung atau cardiac arrest). Penyebab cardiac arrest sebenarnya masih perlu diteliti lebih lanjut. Namun, Anda dapat baca blog ini untuk mengetahui faktor yang memicu sudden cardiac arrest.

 

Apa Yang Terjadi Saat Cardiac Arrest? 

Seperti yang diketahui sebelumnya, penyebab cardiac arrest adalah karena gangguan kelistrikan jantung sehingga membuat kinerja jantung lebih sulit untuk memompa darah kepada seluruh tubuh. Waktu ke waktu, gangguan ini akan menyebabkan berhentinya jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh dan menyebabkan darah untuk tidak terdistribusi dengan baik khususnya organ vital seperti otak dan paru-paru.

Semakin lama korban tidak diberi pertolongan darurat yang efektif dan berkualitas, keberlangsungan hidup korban akan semakin menurun. Inilah kenapa 10 menit pertama dari penanganan kasus henti jantung disebut sebagai “golden period”.  

 

Apakah Henti Jantung & Serangan Jantung Sama?

Banyak sekali yang masih mengira bahwa henti jantung dan serangan jantung itu sama. Padahal, kedua istilah tersebut berbeda. Serangan jantung terjadi ketika peraliran darah tubuh telah tersumbat. Di sisi lainnya, henti jantung adalah peristiwa ketika adanya gangguan terhadap kelistrikan jantung. 

  • Penyebab Cardiac Arrest

    Meskipun penyebab sudden cardiac arrest masih perlu diteliti kembali, berikut adalah beberapa faktor penyebab cardiac arrest:
  • Riwayat Henti Jantung

    Apabila Anda penderita penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, maka Anda akan memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami henti jantung. Telah diketahui bahwa sebesar 80% kasus henti jantung  disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
  • Gangguan Kecemasan

    Berdasarkan penelitian, gangguan kecemasan dapat meningkatkan risiko henti jantung.
  • Gaya hidup yang tidak sehat

    Terlalu sedikit berolahraga dapat menyebabkan sudden cardiac arrest. Risiko ini juga meningkat kepada orang yang mengonsumsi alkohol terlalu banyak.

 

Bagaimana Langkah Pertama Pada Korban Henti Jantung?

  1. Pastikan lingkungan sekitar aman untuk korban

    Sebelum melakukan apa-apa, Anda harus pastikan linkungan korban aman. Apabila linkungan memiliki potensi bahaya, segera gendong korban ke tempat yang lebih aman.

  2. Pastikan kesadaran korban

    Anda dapat memeriksa kesadaran korban dengan memanggil korban dan menepuk bahu korban. Selain itu, Anda dapat melihat apakah korban bernapas secara normal atau tidak dengan melihat dada korban yang berkembang dan mengempis.

  3. Panggil bantuan

    Apabila korban tidak sadar, segera teriak dan meminta orang sekitar untuk memanggil nomor darurat 1-1-2 atau 1-1-9. Anda juga dapat meminta pertolongan kepada orang sekitar yang sudah mendapatkan pelatihan CPR atau bantuan hidup dasar untuk melakukan CPR nanti. Selain itu, minta pertolongan juga untuk mencari AED terdekat disekitar.

  4. Atur posisi korban

    Pastikan posisi korban sudah berbaring di atas alas yang datar dan keras untuk melakukan tindakan CPR nanti.

  5. Periksa nadi korban

    Selanjutnya, Anda dapat memeriksa nadi korban dengan menggunakan jari telunjuk Anda dan menempatkannya di leher kanan/kiri korban atau di pergelangan tangan korban. Lakukan ini secepat mungkin (3 detik).

  6. Lakukan CPR atau RJP

    Apabila korban sudah terkonfirmasi tidak memiliki nadi dan nafas, lakukan CPR. Pastikan CPR bisa dilakukan dengan 2-3 orang karena CPR merupakan prosedur yang melelahkan.
    1. Anda dapat berlutut samping badan korban
    2. Letakan tangan di bagian tengan dada (diantara kedua puting) dengan posisi kedua tangan bertumpukan. Tempatkan bagian pangkal telapak tangan di dinding tulang dada korban.
    3. Gunakan prinsip “push hard push fast” sebisa 100-120 kali/menit sebisanya. Apabila lelah, Anda dapat bergantian dengan korban.

  7. Gunakan AED

    Setelah AED didapatkan, nyalakan AED dan temaptkan AED pads kepada dada korban (ikuti petunjuk AED melalui panduan gambaran atau panduan visual). Biarkan AED untuk melakukan analisa jantung korban, apabila AED menyuruhkan CPR kembali maka lakukan CPR. Ketika AED ingin mengirimkan kejutan listrik, Anda akan disuruh pencet tombol “shock”.

    Baca selebihnya untuk menggunakan AED disini: cara tepat penggunaan aed

  8. Periksa kesadaran korban

    Apabila korban masih belum sadar, lakukan CPR kembali dan tetap gunakan AED sebagai perangkat penyelamat korban hingga bantuan medis sampai ditempat. Apabila korban sudah sadar, tetap disamping korban hingga bantuan medis sampai ditempat dan periksa denyut nadi korban selama 2 menit sekali untuk memeriksa henti jantung susulan

    Setelah bantuan medis datang, mereka akan memberikan penanganan dengan pendekatan medis.Infokan kepada tim medis bahwa Anda sudah/tidak memberikan CPR dan menggunakan AED. Memiliki AED di sekitar akan menjadi hal yang menguntungkan bagi situasi ini, kunjungi toko kami di sini untuk membeli AED demi keamanan dan kesehatan orang sekitar karena bahaya penyebab cardiac arrest tidak memiliki kepastian.

 

Baca juga artikel kami terkait:

·       Tanda henti jantung

·       Cara menjaga kesehatan jantung

·       3 produk AED paling dipercaya publik