Wajib Tahu! Pertolongan Pertama Pada Henti Jantung

Wajib Tahu! Pertolongan Pertama Pada Henti Jantung

Henti jantung mendadak atau cardiac arrest adalah keadaan dimana terjadinya gangguan kelistrikan pada jantung yang membuat jantung tidak dapat mengalirkan darah yang cukup ke seluruh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor seperti serangan jantung, penyakit jantung, atau kondisi medis lainnya.

Banyak korban henti jantung yang dapat diselamatkan jika Anda tahu apa tindakan yang tepat saat musibah tersebut terjadi. Umumnya, tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada korban henti jantung adalah dengan cara melakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) atau Resusitasi Jantung Paru-paru.

Namun, Anda perlu tahu cara melakukan CPR yang benar, agar kesempatan tersebut tidak sia-sia. Perlu diingat juga bahwa golden time korban henti jantung adalah 10 menit. Data tersebut menunjukkan bahwa hanya ada sedikit waktu yang bisa dimanfaatkan untuk menolong korban.

Data Kasus Henti Jantung

Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahun terdapat sekitar 16 juta kasus henti jantung di seluruh dunia. Lebih dari 90% dari korban henti jantung meninggal sebelum sampai di rumah sakit.

Di Indonesia, menurut data dari The National Cardiac Center (NCC) pada tahun 2019, terdapat sekitar 200.000 kasus henti jantung yang terjadi setiap tahun. Lebih dari 80% dari korban henti jantung meninggal sebelum sampai di rumah sakit.

Tindakan Pertolongan Pertama

Data diatas menunjukkan bahwa sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang henti jantung. Pengetahuan tentang tindakan pertolongan pertama pada korban henti jantung juga tidak kalah penting.

Berikut ini adalah 5 tindakan pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan:

  1. Periksa Nafas

    Pemeriksaan nafas korban menjadi titik krusial dalam kasus henti jantung. Tidak ada nafas adalah salah satu tanda henti jantung. Jika Anda menemukan bahwa korban masih bernafas, hampir dipastikan bahwa dia tidak mengalami henti jantung. Namun, jika sama sekali tidak bernafas, maka kemungkinan besar korban mengalami henti jantung.
    Ada 2 cara yang dapat Anda lakukan untuk melakukan pengecekan nafas. Pertama, cek nafas di area hidung korban. Cara kedua, Anda bisa cek apakah ada pergerakan naik turun di area dada korban. Dua hal ini akan memastikan ada atau tidaknya nafas korban.
  2. Periksa Denyut Nadi

    Langkah selanjutnya setelah pemeriksaan nafas adalah pemeriksaan denyut nadi. Tanda henti jantung yang kedua adalah tidak ada denyut nadi. Untuk langkah yang satu ini umumnya dilakukan oleh petugas medis, karena hal ini bersifat teknis dan perlu pengetahuan lebih.
    Untuk mempermudah hal ini, Anda bisa periksa denyut nadi pada 2 titik. Titik pertama adalah pada pergelangan tangan. Gunakan jari telunjuk dan jari tengah Anda untuk melakukannya. Titik kedua adalah cek nadi pada bagian leher. Sama seperti sebelumnya, lakukanlah dengan jari telunjuk dan jari tengah Anda.
  3. Hubungi Petugas Medis

    Langkah ketiga adalah dengan menghubungi petugas medis, atau meminta orang disekitar untuk melakukannya. Kehadiran petugas medis sangat dibutuhkan, karena korban henti jantung harus segera mendapatkan perawatan medis dengan alat-alat yang memadai.
  4. Melakukan CPR

    Pada langkah keempat, Anda dapat menolong korban dengan melakukan CPR sambil menunggu petugas medis datang. Anda harus melakukan CPR yang benar dan berkualitas agar kemungkinan korban bisa diselamatkan lebih tinggi. Jika Anda tidak tahu caranya, silahkan membacanya di artikel "cara melakukan CPR yang benar".
  5. Gunakan AED

    Cara terakhir adalah dengan menggunakan AED. Alat medis portable yang satu ini memang diciptakan untuk menolong korban henti jantung. Gunakan AED dan lakukanlah sesuai dengan instruksi yang diberikan secara audio. Baca info selengkapnya di artikel "cara menggunakan AED".
    AED sendiri merupakan defibrillator portablr\e yang cukup ringan dan mudah dibawa kemana-mana. Biasanya, AED tersedia di ruang publik seperti di Mall, Stasiun, dan Bandara.
    Untuk di Indonesia sendiri, salah satu industri yang sudah wajib menyediakan AED adalah di industri olahraga sepakbola. Mengacu pada aturan FIFA dan AFC tentang ketersediaan AED, jika tuan rumah tidak memiliki AED, maka akan dinyatakan kalah 0-3.

Nah, itu dia penjelasan tentang pertolongan pertama yang bisa Anda berikan pada korban henti jantung. Selalu ingat bahwa henti jantung bisa terjadi kapan saja dan dengan siapa saja. Untuk itu, Anda perlu tahu bagaimana cara mencegahnya dan cara mengatasinya. Ikuti terus informasi terkait henti jantung di webiste ini.